Rabu, 30 Agustus 2017

SEMINAR PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN DIWILAYAH KEC. MAOSPATI TH 2017.



SEMINAR PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN DIWILAYAH KEC. MAOSPATI TH 2017.

Magetan. Kamis, 31 Agustus 2017 Bertempat dibalai pertemuan Kantor Kec. Maospati Kab. Magetan dilaksanakan Kegiatan seminar Peningkatan Wawasan Kebangsaan oleh KaKesbangpol dan Ketua FKUB/MUI Kab. Magetan yang dikuti sekirtar  75 orang. Hadir dalam kegiatan tersebut  Sekretaris KaKesbangpol Hermanto SH. Ketua FKUB Kab. Magetan Ahmad Purnomo, Forkominca Maospati, Camat Maospati Andri Rahman Hakim AP. M.Si. Kapolsek Maospati Kompol Basuki Dwi Kuranto. SH.
Danramil 0804/06 Maospati diwakili oleh Pelda Maryadi dan  Tokoh masyarakat se Kab. magetan perwkilan dari tiap-tiap kecamatan.

Untuk mengembangkan kesadaran dan semangat kebersamaan dalam membangun bangsa Badan Kesbangpol Kab. Magetan mengadakan Seminar Peningkatan Wawasan Kebangsaan dalam rangka meningakatkan wawasan demi tegaknya NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 .  Tujuan dari seminar Wasbang adalah untuk meningkatkan ketahanan nasional dan ketahanan sosial demi tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu untuk memupuk dan membangun jiwa dan semangat patriotisme, mengembangkan cakrawala pandang dan wawasan nasional. “Tegas Sekretaris Kesbangpol Hermanto SH.”

Hendaklah seyakin-yakinnya kita mempertahankan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945, karena sangat relevan dengan karakteristik bangsa Indonesia yang kental dengan gotong-royong, kemanusiaan, keberadaban, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Pancasila dalam masyarakat yang pluralistik seperti Indonesia sangat sesuai karena Pancasila, mengandung nilai-nilai luhur sangat sakti mempersatukan bangsa. Mewaspadai ancaman terhadap ideologi Pancasila sekaligus bermakna mewaspadai ancaman terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sila-sila Pancasila jangan sampai dimatikan atau dihilangkan oleh oknum anak bangsa yang mengkhianati bangsa Ini .

Wawasan nasionalisme merupakan pengetahuan tentang konsep pelaksanaan ketatanegaraan yang berkeadilan sejahtera serta bangsa yang menyatu secara sadar dalam ruang utuh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bukan menghabiskan waktu membicarakan bentuk Negara agama, yang jika telah terwujud akan menyisakan perang saudara antar sesama seperti yang telah dijelaskan diatas. Kita sangat mengharapkan semua kelompok manusia yang belum memiliki rasa sadar akan cinta terhadap bangsa dan Negara agar lebih diutamakan untuk diajak berdialog agar mereka dapat mengenal Tuhan dan memperoleh petunjuk serta semangat tinggi yang nantinya dapat menginternalisasikan nilai-nilai syari’ah ke dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Sangat diharapkan, semua generasi bangsa menyadari betul bahwa keyakinan spiritulisme menjadi pendorong terciptanya wawasan nasionalisme sehingga Negara kita kuat sampai hari ini. Memperhatikan secara histori konstitusi dan kondisi Negara hari ini serta pandangan kedepan membuat spirit keagamaan membuktikan pengaruhnya besar secara riil/ nyata dan signifikan. 

Mari kita lakukan penafsiran tentang tulisan ini agar mampu di maknai dengan seksama, sebab paham agama terkadang diartikan ke istilah radikal, yang senantiasa menggunakan bahasa dan simbol keagamaan sebagai strategi mengambil simpati masyarakat yang belum memaknai arti Islam sejati. Akibatnya, sering ada gesekan atau gerakan radikal yang bertabrakan dengan ajaran asasi agama dan juga hak asasi manusia. situasi dan kondisi saat ini, propaganda radikal anarkis seringkali tayang melalui media sosial yang dapat diakses oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri nusantara.



Semoga dengan Seminar Wawasan Kebangsaan ini, mampu meningkatkan animo semua bangsa yang ada di negeri ini terkhusus ummat muslim agar memahami secara sepenuhnya dan sempurna ajaran Islam yang mengisyaratkan kita untuk Hablum Min Allah Wa Hablum minannas demi terwujudnya semangat nasionalisme.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar